Sudin SDA Jaktim Pastikan Program Penanggulangan Banjir Tetap Berjalan
Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Timur memastikan program penanggulangan banjir tetap berjalan meski saat ini tengah diberlakukan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam penanganan COVID-19 di wilayah Provinsi DKI Jakarta.
Titik rawan genangan sebagian besar juga sudah kami tangani,
Kepala Sudin SDA Jakarta Timur, Santo mengatakan, hingga kini program penanggulangan banjir tetap berjalan. Hanya saja pihaknya tetap mengacu kepada aturan pemerintah terkait penerapan PSBB. Di mana dalam menjalankan tugasnya, seluruh personel Sudin SDA Jakarta Timur wajib mengedepankan protokol kesehatan seperti, penggunaan masker, sarung tangan, serta physical distancing atau jaga jarak fisik.
"Beberapa program yang telah dilakukan dalam penanggulangan banjir maupun genangan di antaranya, rutin melakukan pengurasan saluran air dan saluran penghubung (PHB). Kemudian pengerukan waduk maupun kali menggunakan alat berat serta perbaikan turap yang mengalami longsor," ujar Santo, Senin (20/4).
Ini Upaya Kelurahan Sunter Agung Tekan Penyebaran COVID-19Meski begitu, sambung Santo, program yang dilakukan jajarannya tersebut bukan berarti tidak menemui kendala. Karena program pengerukan saluran air, PHB, maupun waduk yang sudah dilakukan sejak Januari lalu sebagian besar berada di area permukiman warga. Mengingat situasi akhir-akhir ini ada saja warga yang menolak dengan alasan khawatir COVID-19. Belum lagi keberadaan bangunan liar yang menghalangi lokasi pengerukan.
Ditambahkan Santo, sejak Januari hingga April, untuk program pengurasan saluran air di 10 kecamatan sudah terlaksana di 465 titik. Kemudian perbaikan turap sudah dilakukan di 25 titik dan pengerukan waduk dan kali sudah dilakukan di enam titik.
Adapun titik rawan genangan berdasarkan data hujan dan genangan per tanggal 25 Februari 2020 tersebar di 81 titik di 10 kecamatan di Jakarta Timur.
"Titik rawan genangan sebagian besar juga sudah kami tangani. Seperti di Jl DI Panjaitan, Jl Mabes Hankam, bantaran Kali Ciliwung, Kali Sunter, Kali Cipinang dan Kali Petukangan," tandasnya.